Rabu, 12 Mei 2010


Wajah Muram Pendidikan Indonesia



Bicara pendidikan Indonesia, ada beberapa masalah yang harus kita benahi. Mulai dari Ujian Nasional yang setiap tahun selalu dinaikkan standar kelulusannya, permasalahan infrastruktur sekolah yang masih belum lengkap, kualitas pengajar dan Badan Hukum Pendidikan yang sekarang ini hangat dibicarakan. Seperti yang diberitakan di media massa bahwa pada tanggal 31 Maret 2010, Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa UU BHP ( Badan Hukum Pendidikan) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, dengan kata lain BHP ini telah ditiadakan. Masalah Badan Hukum Pendidikan yang mendapat protes keras dari kalangan mahasiswa, karena dinilai terjadi komersialisme dalam pendidikan. Di dalam UU BHP disebutkan bahwa peserta didik hanya membayar biaya pendidikan paling banyak 1/3 dari biaya operasional dari satu satuan pendidikan. Padahal di sisi lain pemerintah telah membebaskan biaya sekolah dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)demi mengurangi buta huruf.
Selain masalah BHP, masalah Ujian Nasional menjadi masalah yang tak pernah absen dalam pendidikan Indonesia. Banyak hal yang menjadi penyebab UN menjadi masalah dalam pendidikan Indonesia yaitu standar kelulusan yang tiap tahun terus meningkat sementara kesiapan siswa untuk ujian tidak diperhatikan sehingga banyak siswa yang putus asa dan memutuskan untuk tidak mengikuti Ujian Nasional ini. Seharusnya peningkatan standar kelulusan dengan dimajukan waktu pelaksanaan ujian Nasional, diimbangi dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
Kualitas dan kelengkapan infrastruktur sekolah berpengaruh terhadap kualitas siswa yang dihasilkannya. Infrastruktur juga salah satu masalah yang ada dalam pendidikan di negeri kita. Masih banyak sekolah-sekolah dasar yang rusak dan tidak layak dipakai untuk belajar, masih banyak sekolah-sekolah swasta yang digusur karena kalah dalam kasus sengketa tanah.
Selain itu dalam pendidikan Indonesia terjadi pembukaan pendaftaran besar-besaran untuk menjadi seorang guru atau pengajar, sehingga jumlah guru di Indonesia meningkat. Dan juga pemerintah berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Sementara kualitas dalam mengajar kurang diperhatikan, padahal guru sangat dibutuhkan dalam pendidikan kita, karena berkat tangan guru-guru kita lah banyak melahirkan pemimipn bangsa.

Tidak ada komentar: