Rabu, 12 Mei 2010


Mencari Sosok Pemimpin yang Jujur untuk Bangsa

Kepemimpinan adalah keseluruhan tindakan atau kemampuan untuk mempengaruhi atau mengajak orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Untuk dapat mempengaruhi atau mengajak orang lain kita harus bias menjadi teladan yang baik bagi orang lain, sehingga kita akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain atas perbuatan yang kita lakukan. Dimanapun sekelompok manusia berada pasti membutuhkan seorang pemimpin. Sesungguhnya semua orang dilahirkan ke dunia ini dianugerahi Tuhan sebagai pemimpin dan diberikan hak supaya mereka berkuasa di dunia ini, serta berhak mempengaruhi atau mengatur orang lain tanpa kita sadari.
Kepemimpinan dimulai dari hal kecil, sederhana yang ada dihati nurani seseorang untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar melainkan suatu proses perubahan kepribadian seorang dalam menjalankan cita-cita, visi dan misi kehidupannya. Segala tindakan dan ucapannya dapat mempengaruhi lingkungan dan dapat mendorong perubahan dalam organisasi yang dipimpinnya.
Memilih seorang pemimpin tidaklah semudah mencoblos gambar pemimpin yang dipilih sebagaimana yang sering kita lakukan pada pemilihan pemimpin. Kita harus benar-benar mengenali orang yang akan kita pilih dari agamanya, keluarga, latar belakangnya, bagaimana dia berpikir dan berperilaku, serta karyanya yang nyata selama ini. Keluarga merupakan tiang penopang kehidupan seorang calon pemimpin, apabila keluarga kokoh, dasar hidup moral dan spiritual baik maka akan kokoh pula kehidupan masyarakat dalam suatu bangsa dan negara.Tidak jarang para calon pejabat berperilaku baik dan penuh perhatian untuk mendapat dukungan dari rakyatnya, tetapi setelah mereka terpilih dan menjabat, banyak janji-janji yang tidak mereka tepati, dan mereka lebih mementingkan kesejahteraan golongan atau partainya dari pada rakyatnya.
Peran pemimpin amat besar dalam perkembangan satu masyarakat, negara dan bangsa. Untuk menjadi bangsa maju dan sejahtera diperlukan pemimpin bermutu di semua tingkat atau bidang kehidupan dan tidak hanya di bidang politik saja. Sosok pemimpin yang bisa membawa rakyatnya pada kesejahteraan dan kemajuan yaitu orang yang memiliki keinginan atau dorongan yang kuat dalam dirinya untuk memajukan bangsanya dengan mengajak orang-orang lain bergerak bersama dengan dia. Pentingnya faktor kepercayaan, maka seorang pemimpin harus pandai berbicara dan meyakinkan orang lain tentang benarnya tujuan perjuangannya. Ia harus bisa menjelaskan visi yang ia cita-citakan kepada semua orang, sehingga semua memberikan arah dan dorongan kepada semuanya untuk bergerak mencapai tujuan. Pemimpin juga harus mampu menjaga agar semua memegang teguh disiplin perjuangan dan mengoreksi yang lemah serta menghukum yang melanggar dan merintangi jalannya perjuangan.

Wajah Muram Pendidikan Indonesia



Bicara pendidikan Indonesia, ada beberapa masalah yang harus kita benahi. Mulai dari Ujian Nasional yang setiap tahun selalu dinaikkan standar kelulusannya, permasalahan infrastruktur sekolah yang masih belum lengkap, kualitas pengajar dan Badan Hukum Pendidikan yang sekarang ini hangat dibicarakan. Seperti yang diberitakan di media massa bahwa pada tanggal 31 Maret 2010, Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa UU BHP ( Badan Hukum Pendidikan) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, dengan kata lain BHP ini telah ditiadakan. Masalah Badan Hukum Pendidikan yang mendapat protes keras dari kalangan mahasiswa, karena dinilai terjadi komersialisme dalam pendidikan. Di dalam UU BHP disebutkan bahwa peserta didik hanya membayar biaya pendidikan paling banyak 1/3 dari biaya operasional dari satu satuan pendidikan. Padahal di sisi lain pemerintah telah membebaskan biaya sekolah dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)demi mengurangi buta huruf.
Selain masalah BHP, masalah Ujian Nasional menjadi masalah yang tak pernah absen dalam pendidikan Indonesia. Banyak hal yang menjadi penyebab UN menjadi masalah dalam pendidikan Indonesia yaitu standar kelulusan yang tiap tahun terus meningkat sementara kesiapan siswa untuk ujian tidak diperhatikan sehingga banyak siswa yang putus asa dan memutuskan untuk tidak mengikuti Ujian Nasional ini. Seharusnya peningkatan standar kelulusan dengan dimajukan waktu pelaksanaan ujian Nasional, diimbangi dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
Kualitas dan kelengkapan infrastruktur sekolah berpengaruh terhadap kualitas siswa yang dihasilkannya. Infrastruktur juga salah satu masalah yang ada dalam pendidikan di negeri kita. Masih banyak sekolah-sekolah dasar yang rusak dan tidak layak dipakai untuk belajar, masih banyak sekolah-sekolah swasta yang digusur karena kalah dalam kasus sengketa tanah.
Selain itu dalam pendidikan Indonesia terjadi pembukaan pendaftaran besar-besaran untuk menjadi seorang guru atau pengajar, sehingga jumlah guru di Indonesia meningkat. Dan juga pemerintah berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Sementara kualitas dalam mengajar kurang diperhatikan, padahal guru sangat dibutuhkan dalam pendidikan kita, karena berkat tangan guru-guru kita lah banyak melahirkan pemimipn bangsa.
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Sampah memang bukan hal yang aneh dan asing bagi kita. Bahkan sampah ini erat kaitannya dengan perilaku konsumtif manusia. karena setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Yang menjadi masalah sekarang ini adalah bagaimana cara pengolahan sampah yang baik, karena masih kurangnya kepedulian masyarakat dan makin sempitnya pemikiran mereka mengenai pengolahan sampah ini. Mereka masih mempunyai pola fikir bahwa sampah itu sesuatu yang menjijikan dan tidak berguna yang harus dibuang atau dibakar. Selama ini kita bisa mengelola sampah hanya sebatas menjadikannya sebagai kompos/pupuk alami dan dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan, tetapi sampah diubah menjadi tenaga listrik,rasanya baru kali ini terdengar bayangkan jika ada PLTS (pembangkit Listrik tenaga sampah).
Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Selama ini pengelolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sampah bersifat terpusat, di buang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur. Seharusnya sebelum sampah dibuang dilakukan pengelompokkan sampah berdasarkan jenis dan wujudnya sehingga mudah untuk didaurulang dan/atau dimanfaatkan (sampah basah, sampah kering yang dipilah-pilah lagi menjadi botol gelas dan plastik, kaleng aluminium, dan kertas). Sisa sampahnya bisa diolah dengan cara penumpukan (dibiarkan membusuk), pengkomposan (dibuat pupuk), pembakaran. Dari ketiga cara pengelolaan sampah basah yang biasa dilakukan dibutuhkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang cukup luas. Selain itu efek yang kurang baikpun sering terjadi seperti pencemaran lingkungan, sumber bibit penyakit ataupun terjadinya longsor.
elain dengan cara pengelolaan tersebut di atas ada cara lain yang akan dilakukan yaitu sampah dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik (Waste to Energy) atau yang lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Konsep Pengolahan Sampah menjadi Energi (Waste to Energy) atau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga sampah) secara ringkas (TRIBUN, 2007) adalah sebagai berikut :
• Sampah dipilah untuk memanfaatkan sampah yang masih dapat di daur ulang. Sisa sampah dimasukkan kedalam tungku Insinerator untuk dibakar.
• Pembakaran sampah menggunakan teknologi pembakaran yang memungkinkan berjalan efektif dan aman bagi lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan dalam derajat pembakaran yang tinggi (di atas 1300°C). Asap yang keluar dari pembakaran juga dikendalikan untuk dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi gas buang.
• Hasil pembakaran sampah akan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator listrik.
• Sisa dari proses pembakaran sampah adalah abu. Volume dan berat abu yang dihasilkan diperkirakan hanya kurang 5% dari berat atau volume sampah semula sebelum di bakar. Abu ini akan dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku batako atau bahan bangunan lainnya setelah diproses dan memiliki kualitas sesuai dengan bahan bangunan.

Mars

Kami putra putri bangsa
Dari penjuru Nusantara
Sampingkan segala pembeda
Bersatu berjuang bersama
Takkan kami siakan
ilmu yang kami dapatkan
Semangat tuk gapai harapan
Menuju indah masa depan
Wujudkan cita-cita yang sempat terpenggal asa
Terkanting tangan-tangan tulus penderma
Puji syukur kami haturkan, hanya padamu Tuhan
Darimu kami dapatkan jalan, tuk meraih kebahagiaan
Kami putra putri bangsa
Dipertemukan dalam saudara
Berbakti tuk agama nusa bangsa
Menuju keridhoannya
Alloh ya Robbi bimbinglah kami
Istiqomah di jalan ini
Beri kekuatan tuk keras berusaha
Dengan etos Berjaya
-Kami putra putrid bangsa-