Terus berlayar mengarungi samudra, menembus badai dan menemukan pantai harapan...(Man Jadda Wa jada)
Senin, 16 April 2012
Nantikanku di Batas Waktu
(edCoustic)
Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata
Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan
Reff :
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi
Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu
Muhasabah Cinta
Munsyid : EdCoustic
Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu
Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu
Reff. :
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...
Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu
Back to Reff.
Doa Rabithah
Album :
Munsyid : Izzatul Islam
http://liriknasyid.com
Munsyid : Izzatul Islam
http://liriknasyid.com
Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan
Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayamu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami
Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma'rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela
You And I See
(U.N.I.C)
When your world falls apart
When your pain claims your heart
I'll be there,I'll be around
And I'll never let you down
Leave that pain,don't give up
You will fly up high again
Count on me,We are together
We'll make it through this stormy weather
No matter what they say
No matter what they do
No matter what they think of you
You have got me and my heart too
No matter what they see
No matter what they feel
As long as you have got me
As long as you and I see
Take my hand and take my heart
We can never be apart,now and forever
I won't look back,We'll stay together
Trust in me and We'll fly don't surrender
Don't lose hope when you are in need
Have faith in Allah,have faith in him
So please be tough and please be strong
With all his love you can't go wrong
(U.N.I.C)
When your world falls apart
When your pain claims your heart
I'll be there,I'll be around
And I'll never let you down
Leave that pain,don't give up
You will fly up high again
Count on me,We are together
We'll make it through this stormy weather
No matter what they say
No matter what they do
No matter what they think of you
You have got me and my heart too
No matter what they see
No matter what they feel
As long as you have got me
As long as you and I see
Take my hand and take my heart
We can never be apart,now and forever
I won't look back,We'll stay together
Trust in me and We'll fly don't surrender
Don't lose hope when you are in need
Have faith in Allah,have faith in him
So please be tough and please be strong
With all his love you can't go wrong
Minggu, 15 April 2012
Jalan Cinta Para Pejuang
(Salim A.
Fillah)
Di sana, ada
cita dan tujuan
Yang membuatmu
menatap jauh ke depan
Di kala malam
begitu pekat
Dan mata
sebaiknya dipejam saja
Cintamu masih
lincah melesat
Jauh melampaui
ruang dan masa
Kelananya
menjejakkan mimpi-mimpi
Lalu di
sepertiga malam terakhir
Engkau terjaga,
sadar, dan memilih menyalakan lampu
Melanjutkan
mimpi indah yang belum selesai
Dengan cita yang
besar, tinggi, dan bening
Dengan gairah
untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
Dengan nurani,
tempatmu berkaca tiap kali
Dan cinta yang
selalu mendengarkan suara hati
Teruslah
melanglangdi jalan cinta para pejuang
Menebar
kebajikan, menghentikan kebiadaban,
Menyeru pada
iman
Walau duri
merantaskan kaki
Walau kerikil
mencacah telapak
Sampai engkau
lelah, sampai engkau payah
Sampai keringat
dan darah tumpah
Tetapi yakinlah,
bidadarimu akan tetap tersenyum
Di jalan cinta
para pejuang
Tentang wanita
Posisi
kaum perempuan di mata Islam
Akhir-akhir ini
banyak pemberitaan di media kita mengenai pelecehan terhadap perempuan. Mulai
dari bis trans-Jakarta maupun angkutan kota (Angkot). Perasaan miris saat kita
mendengarnya. Tetapi itulah yang terjadi (fakta). Tak hanya di kedua angkutan
umum tadi, di kereta api pun pernah terjadi pelecehan terhadap perempuan.
Penulis bahkan pernah menyaksikan tindakan tersebut : “ saat itu penulis hendak
melakukan perjalanan panjang dari Jombang-Bandung dengan memakai kereta ekonomi
jurusan Surabaya-Bandung. Saat itu penulis dan para penumpang yang duduk di
samping dan depan penulis, melihat seorang pemuda yang tertidur dengan pulas
dipangkuan seorang pemudi. Kami mengira bahwa mereka suami istri atau
“pacaran”. Namun setelah pemuda tadi pergi dan lama tidak kembali, bapak yang
berada di samping tempat duduk saya berinisiatif bertanya kepada sang pemudi.
“dek, ayangnya mana? Kok gak balik lagi dari toilet”. Perempuan itu menjawab
“Bukan siapa-siapa saya kok pa, saya gak kenal”. Kok mau-maunya ya!! Perempuan
itu menjelaskan kepada kami, kalau laki-laki yang tadi tidur di pangkuannya
tidak dia kenal, dia takut kalau tidak menuruti keinginan si laki-laki tersebut
takut diapa-apain..nah loh!! Kalau sudah ada kejadian seperti itu penyebab dan
solusinya apa??
Pasti setiap
kejadian ada sebabnya. Kalau terjadi tindakan pelecehan seperti itu siapa yang
salah? Banyak yang berpendapat kalau perempuannya tidak bisa menjaga dirinya
sendiri (memakai pakaian yang tidak menutup aurat), Kok jadi ceweknya yang
disalahin!! Pasti para wanita langsung marah,,hem.
Kalau penulis
melihat memang kejadian yang penulis lihat itu bisa menjadi salah satu
faktornya karena didekat tempat duduk ane, ada perempuan yang berjilbab gak ada
yang berani ganggu perempuan tersebut. Ya sudahlah kalau nyari siapa yang
salah, gak ada yang mau disalahkan. Penulis akan sedikit mengulas mengenai
solusi dan bagaimana sebenarnya agama islam memandang hal demikian?
Mari kita pahami
salah satu firman-Nya:
“Hai Nabi,
katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang
mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka! (Al Ahzab:
59)
Dari firman
Allah swt di atas kita bisa mengetahui bagaimana islam memandang seorang
wanita. Bahkan dalam sejarah islam dijelaskan bagaimana orang-orang arab pada
masa jahiliah memperlakukan seorang perempuan dengan semana-mana, banyak
terjadi pelecehan. Hingga datang islam melalui ajaran yang Rosululloh SAW bawa,
bahwa perempuan itu sangatlah istimewa, diibaratkan sebagai permata yang
berkilauan, yang bisa menimbulkan rasa ingin memiliki bagi siapa saja yang
melihatnya. Oleh sebab itu, Allah swt memerintahkan para wanita untuk menjaga
dirinya dengan cara menutup aurat mereka secara sempurna. Menutup ya, bukan
membungkus..beda lho!! Selain itu Allah swt memerintahkan laki-laki dan
perempuan untuk menundukkan atau pandangannya, ketika melihat lawan jenis yang
bukan mahramnya.
Karena
pandangan memang begitu pentingnya mempengaruhi kehidupan seseorang, maka Islam
sebagai agama yang sempurna, punya aturan soal ini. Simak dalam surah An-Nuur
ayat 30-31, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat “. Dan pada ayat berikutnya “Katakanlah kepada
wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya” .
Dari kedua ayat ini jelas bahwa menjaga pandangan dan
menahan kemaluan harus dilakukan baik oleh kaum laki-laki maupun perempuan yang
beriman. Pandangan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah suatu pandangan
yang mana pelakunya melakukannya secara berlebihan, penuh nafsu dan bukan pada
tempatnya. Seperti memandang lawan jenis dengan berlebihan. Begitu pula halnya
dengan menjaga kemaluan. Seorang yang beriman tentu terikat dengan
aturan-aturan yang sesungguhnya akan menyelamatkannya dari hal-hal yang merugikan.
Karena dengan kemaluanlah seseorang dapat terjerumus ke dalam dosa besar.
Dengannya seseorang dapat mencelakan orang lain, dan dengannya pula seseorang
dapat menghancurkan masa depannya, baik di dunia maupun di akhirat. Tetapi
dengannya lah seseorang mendapatkan kebaikan apabila menggunakannya sesuai
dengan aturan yang berlaku.
Untuk kasus di
atas ada Sabda Rosululloh SAW :
“Seorang
perempuan tidak boleh bepergian kecuali bersama suaminya atau mahramnya” (HR
Bukhori dan Muslim dari Ibnu Abbas).
Solusi supaya
gak jadi tindak pelecehan tersebut :
Bagi
kaum perempuan tutup aurat antum dan jangan bepergian jauh (keluar rumah
sendiri) harus dengan mahramnya.
Bagi
laki-laki jagalah pandangannya
Perbaiki
sarana angkutan umum, contonya bus trans-Jakarta sudah menerapkan antrian buat
laki-laki dan perempuan dipisahkan. Untuk tempat duduk di angkutan umum
harusnya begitu juga.
Bagi teman-teman
yang mempunyai solusi yang lebih konkrit atau tidak setuju dengan pendapat saya
silakan memberikan sarannya!
Jadilah muslim progresif
Untukmu,
untukku, untuknya, kita…
Jikalah derita akan menjadi masa lalu
pada akhirnya
Maka mengapa mesti dijalani dengan
sepedih rasa?
Sedang ketegaran akan menjadi lebih
indah dikenang nanti
Jikalah sedih akan menjadi masa lalu
pada akhirnya
Maka mengapa tak dinikmati saja
Sedang ratap tangis tak akan mengubah
apa-apa
Jikalau luka dan kecewa akan menjadi
masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti dibiarkan merasuki
jiwa
Sedang kesabaran dan ketabahan adalah
lebih utama
Jikalah kebencian dan kemarahan akan
menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa
Sedang menahan diri adalah lebih
berpahala
Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu
pada akhirnya
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya
Sedang taubat itu lebih utama
Jikalah harta akan menjadi masa lalu
pada akhirnya
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi
sendiri
Sedang kedermawanan justru akan
melipatgandakannya
Jikalah kepandaian akan menjadi masa
lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti membusung dada dan
membuat kerusakan
Sedang dengannya manusia diminta
memimpin dunia agar sejahtera
Jikalau cinta akan menjadi masa lalu
pada akhirnya
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan
selalu bersama
Sedang memberi akan lebih banyak menuai
arti
Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu
pada akhirnya
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri
Sedang berbagi akan membuatnya lebih
bermakna
Jikalah hidup akan menjadi masa lalu
pada akhirnya
Maka mengapa mesti diisi dengan
kesia-siaan belaka
Sedang begitu banyak kebaikan yang akan
dicipta
Suatu hari nanti, saat semua telah
menjadi masa lalu
Aku ingin ada di antara mereka
Yang beralaskan di atas permadani
Sambil bercengkrama dengan tetangganya
Sambil bercerita tentang apa yang
dilakukannya di masa lalu
Hingga mereka mendapat anugerah itu
Sumber:
Buku materi Asistensi Agama Islam edisi Move
: Jadilah muslim progresif!
Be the winner
(Panduan mencapai kesuksesan dalam segala sisi kehidupan)
karya Tarmizi Yusuf
(Panduan mencapai kesuksesan dalam segala sisi kehidupan)
karya Tarmizi Yusuf
Buku ini menjelaskan tentang apa dan bagaimana hubungan shalat dan kemenangan, kesuksesan, atau keberhasilan?
Dalam firman Allah Swt Q.s Al Mu'minuun: "Sesungguhnya beruntunglah (menang) orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yanam shalatnya"
Apa yang dimaksud dengan menang, beruntung atau sukses itu?
Menurut Andrew Carnegie, industrialis yang terkemuka di Amerika yang dikutip oleh Samuel A. Cypert dalam bukunya 17 prinsip keberhasilan, "Orang yang sukses adalah orang yang mau bekerja lebih banyak daripada yang harus dikerjakan".
Menurut John C.Maxwell dalam bukunya perjalanan sukses: "Sukses adalah sebuah perjalanan."
Menurut Tarmizi Yusuf, sukses artinya mampu mengatasi segala rintangan, mencapai impian, sekecil apapuncita-cita kita.
Orang yang shalat seharusnya bisa mencapai sukses. Jika tidak bisa, walaupun kita sudah menunaikan shalat, berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan shalat kita.
Prosedur Shalat dan Keberhasilan
Pertama: menentukan arah kiblat (Menetapkan tujuan hidup)
Kedua : Berwudlu sebagai persiapan shalat (Membuat persiapan sebelum melakukan aktivitas)
Ketiga : Mencari tempat yang suci (Diperlukan lingkungan yang kondusif)
Keempat : Berniat menjalankan shalat (Setiap perbuatan ditentukan oleh niat dan komitmen yang kuat)
Kelima : Berdiri apabila kuasa dan melakukan setiap gerakan shalat (Kegiatan merupakan aktivitas yang dinamis)
Keenam : Mengucapkan takbir, membaca Alfatihah dll (Perlunya berbicara dan komunikasi)
Ketujuh : Khusyuk dengan penuh konsentrasi sebagai faktor yang mempengaruhi kualitas shalat (untuk menyelesaikan pekerjaan, dibutuhkan konsentrsai)
Kedelapan : Tertib atau mendahulukan yang dahulu sebagai salah satu rukun shalat yang tidak dapat diabaikan (Pekerjaan akan sukses jika dijalankan dengan disiplin)
Kesembilan : lebih afdal bejamaah (sinergis diperlukan untuk mencapai kesuksesan)
"Mari kita respons panggilan shalat untuk merebut kemenangan. Kemenangan adalah hak kita. Sukses milik kita"
Dalam firman Allah Swt Q.s Al Mu'minuun: "Sesungguhnya beruntunglah (menang) orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yanam shalatnya"
Apa yang dimaksud dengan menang, beruntung atau sukses itu?
Menurut Andrew Carnegie, industrialis yang terkemuka di Amerika yang dikutip oleh Samuel A. Cypert dalam bukunya 17 prinsip keberhasilan, "Orang yang sukses adalah orang yang mau bekerja lebih banyak daripada yang harus dikerjakan".
Menurut John C.Maxwell dalam bukunya perjalanan sukses: "Sukses adalah sebuah perjalanan."
Menurut Tarmizi Yusuf, sukses artinya mampu mengatasi segala rintangan, mencapai impian, sekecil apapuncita-cita kita.
Orang yang shalat seharusnya bisa mencapai sukses. Jika tidak bisa, walaupun kita sudah menunaikan shalat, berarti ada sesuatu yang tidak beres dengan shalat kita.
Prosedur Shalat dan Keberhasilan
Pertama: menentukan arah kiblat (Menetapkan tujuan hidup)
Kedua : Berwudlu sebagai persiapan shalat (Membuat persiapan sebelum melakukan aktivitas)
Ketiga : Mencari tempat yang suci (Diperlukan lingkungan yang kondusif)
Keempat : Berniat menjalankan shalat (Setiap perbuatan ditentukan oleh niat dan komitmen yang kuat)
Kelima : Berdiri apabila kuasa dan melakukan setiap gerakan shalat (Kegiatan merupakan aktivitas yang dinamis)
Keenam : Mengucapkan takbir, membaca Alfatihah dll (Perlunya berbicara dan komunikasi)
Ketujuh : Khusyuk dengan penuh konsentrasi sebagai faktor yang mempengaruhi kualitas shalat (untuk menyelesaikan pekerjaan, dibutuhkan konsentrsai)
Kedelapan : Tertib atau mendahulukan yang dahulu sebagai salah satu rukun shalat yang tidak dapat diabaikan (Pekerjaan akan sukses jika dijalankan dengan disiplin)
Kesembilan : lebih afdal bejamaah (sinergis diperlukan untuk mencapai kesuksesan)
"Mari kita respons panggilan shalat untuk merebut kemenangan. Kemenangan adalah hak kita. Sukses milik kita"
Langganan:
Postingan (Atom)