Minggu, 15 April 2012

Jadilah muslim progresif


Untukmu, untukku, untuknya, kita…
Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa?
Sedang ketegaran akan menjadi lebih indah dikenang nanti

Jikalah sedih akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa tak dinikmati saja
Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa

Jikalau luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti dibiarkan merasuki jiwa
Sedang kesabaran dan ketabahan adalah lebih utama

Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa
Sedang menahan diri adalah lebih berpahala

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya
Sedang taubat itu lebih utama

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri
Sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan
Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera

Jikalau cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama
Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri
Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka
Sedang begitu banyak kebaikan yang akan dicipta

Suatu hari nanti, saat semua telah menjadi masa lalu
Aku ingin ada di antara mereka
Yang beralaskan di atas permadani
Sambil bercengkrama dengan tetangganya
Sambil bercerita tentang apa yang dilakukannya di masa lalu
Hingga mereka mendapat anugerah itu
Sumber:
Buku materi Asistensi Agama Islam edisi Move : Jadilah muslim progresif!

Tidak ada komentar: